Flashback ke masa pandemi saat proses belajar mengajar semua sekolah beralih ke platform online melalui Learning Management System karena seluruh aktivitas harus dilakukan di rumah masing-masing sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Berbagai tantangan dihadapi baik oleh siswa maupun orang tua. Proses adaptasi yang tidak mudah mengingat ada berbagai penyesuaian penggunaan teknologi melalui gadget dan internet ditambah mengoperasikan sistem yang kadang-kadang mengalami system error jika tidak tepat melakukan berbagai langkahnya.
Masalah di atas adalah salah satu tantangan dari proses pembelajaran yang dibutuhkan solusinya dalam mengejar ketinggalan pencapaian hasil belajar yang diharapkan dan ditargetkan melalui cara mendorong penguatan literasi dan numerasi melalui penumbuhan minat baca dan penguatan pembelajaran asesmen.
Oleh karena itu, PMO (Project Management Office) PDM-10 Pemulihan Pembelajaran melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan kegiatan Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran pada 11 dan 12 Oktober 2024 bertempat di Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung A Senayan Jakarta.
Rangkaian acara tersebut berisi banyak kegiatan yang mendukung penguatan wawasan yang terangkum dalam Pameran Literasi dan Numerasi dengan menyajikan hasil aksi nyata pemulihan pembelajaran dengan target pengunjung berasal dari unsur pendidik peserta didik, pemangku kepentingan, akademisi, praktisi, unit pelaksana teknis (UPT), komunitas belajar, mitra pembangunan, pegiat literasi dan numerasi, serta masyarakat umum.
Di pameran tersebut setiap pengunjung dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam mendukung proses belajar anak dengan berbagai metode bahkan ada sesi konsultasi gratis dan coaching clinic yang dapat menyelami inspirasi dan percontohan yang ditampilkan. Semua booth di pameran ini dipandu oleh para petugas yang memberikan banyak informasi lengkap dan mudah dipahami bahkan pengunjung berkesempatan terlibat dalam beberapa kegiatan yang membuka kontribusi dari masyarakat umum, seperti Program Kampus Mengajar, Pojok Bercerita, Arena permainan edukasi dan masih banyak lagi.
Konsep dalam pameran ini sangat interaktif dan menciptakan bonding kuat antara pengunjung dan penyelenggara sehingga proses penyampaian informasi terkait pemulihan pembelajaran yang telah diformulasi oleh banyak pihak dapat tersampaikan dengan baik.
Gelar Wicara yang mengambil tema penumbuhan minat baca melalui pembenahan lingkungan belajar, pembelajaran, dan asesmen serta membangun jejaring kemitraan. Gelar Wicara yang diadakan dalam beberapa sesi pun sangat memberikan pembukaan cakrawala melalui berbagai praktik baik dalam menuju pencapaian literasi dan numerasi. Seperti pada Gelar Wicara sesi pertama bertema Gotong Royong dalam Pemulihan Pembelajaran disampaikan Dr. Budi Suhardiman. M.Pd, Kepala SMPN 6 Garut yang menggerakkan literasi melalui gerakan menulis bagi para guru dan murid yang diapresiasi dengan publikasi sebagai pendorong semangat untuk lebih belajar lagi dalam mencapai prestasi berjenjang. Sementara Susi Sukaesih, Founder Sidina Community yang membina Ibu Penggerak sebagai peran utama dalam proses belajar di rumah maka Sidina Community sangat fokus dalam memberi pembekalan literasi melalui Program Ibu Penggerak dengan berbagai program rutin dalam Sidina Community.
Pada sesi kedua, dengan tema Challenging Faulty Beliefs Literacy and Numeracy Practice sangat menarik dari paparan Associate Professor. Dr. Gillian Kidman dari Monash University menyampaikan cara memperkenalkan matematika lebih mudah dan menyenangkan dengan menyampaikannya dalam kehidupan sehari-hari melalui numerasi yaitu memberikan contoh-contoh yang mudah dicerna. Seperti dalam aktivitas bersama orang tua sehari-hari saat menuruni lift, mengajak anak menyebutkan angka-angka yang tertera di lift saat menuruninya. Selain itu, gunakan juga proses numerasi untuk lebih memahami pelajaran lain dalam mengungkapkan berbagai fakta dan data yang terhubung dengan sebuah kejadian.
Dr.Gillian juga memberikan contoh sistem pembelajaran berbasis project dengan langsung implementasi hingga mereview hasilnya.
Pembicara selanjutnya Dr. Itje Chodidjah, M.A. Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menyampaikan bahwa pemahaman literasi bukan sekadar membaca dan menulis dan pertumbuhan fasilitas pojok baca hanya sebagai bagian pencapaian saja, bukan merupakan pencapaian keseluruhan. Menurutnya, masih banyak pe er yang harus didorong dalam kemampuan literasi melalui bagaimana peserta didik dapat menanggapi dan mengolah informasi yang melibatkan pemikiran kritis, etika, pemecahan masalah dan menyimpulkan pemahamannya. Sehingga dapat diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari.
Semua upaya ini dapat dijalankan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak stakeholder dalam upaya mencapainya dengan melibatkan literasi, komunikasi, koordinasi lalu berlanjut kolaborasi.
Tidak ada komentar