Ingin Ketahui Topik Favorit Pengunjung Blog? Gunakan Google Analytics!

Kamu blogger, tapi sulit memperoleh pengunjung untuk memberikan komentar yang
bermutu? Tenang, kamu bisa menggunakan Google Analytics untuk dapat memperoleh
apresiasi bagi blogmu.

Sebegitu Susahnya Mendapatkan Komentar Blog?

Semenjak saya ngeblog pertama kali pada tahun 2005 di Friendster, tantangan blog
sedari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah. Saya masih mencari pengunjung
untuk mau berkomentar di blog saya. Tidak cuma itu, saya ingin sekali pengunjung itu
mau memberikan komentar blog secara bermutu, bukan asal komentar.

Semula saya sangka itu sulit, sampai kemudian saya belajar tentang cara menggunakan
Google Analytics. Melalui Google Analytics ini, saya jadi tahu, mana penonton yang
kira-kira akan betah berada di blog saya, dan mana penonton yang mau berkomentar di
blog saya dengan senang hati.

Jadi begini ya. Menurut saya sih, ada 2 unsur penting dalam ngeblog, yaitu konten dan
interaksi. Konten adalah isi blognya. Sedangkan interaksi adalah komunikasi dari
pembaca blog terhadap penulis blognya.

Tanpa interaksi, maka blog itu jadi sama aja seperti media online biasa.
Interaksi itu bisa berupa komentar di halaman artikelnya, atau sekedar pencet pilihan
emoticon di sana (kalau ada).

Pokoknya, harus ada feedback dari pembaca terhadap penulis blognya. Dan feedback
itu disampaikan langsung di halaman itu, bukan lewat japri. Itulah interaksi di blog.
Tapi di masa kini, blogger sering dapat tantangan tentang interaksi komentar itu sendiri.
Tantangannya seperti yang saya gambarkan di infografis berikut ini. 👇



Dari gambar di atas, tersirat bahwa seringkali Blogger sudah capek-capek menulis
pesan dalam artikel blognya. Tetapi, pesan itu tidak sampai ke pembacanya karena
pembaca tidak membacanya dengan seksama. Akibatnya, ngeblognya ini jadi sia-sia.
Kalau ini terjadi terus-menerus, bloggernya jadi kehilangan semangat ngeblog, sehingga
dia tidak ngeblog lagi. Sayang kan ya?

Kebanyakan blogger Indonesia saat ini mengandalkan arus komentar di blog mereka
melalui kanal-kanal blogwalking di sosial media (baik berupa Whatsapp, Facebook, atau
Twitter). Bahkan kadang-kadang kanal-kanal BW ini dipersempit menjadi berdasarkan
niche tertentu, misalnya grup komentar blogging khusus Beauty, grup komentar
blogging khusus Food, dan sebagainya).

Tapi ini tetap tidak memungkiri bahwa blogger sering mengeluh hal yang sama: Susah
dapat pembaca yang memang nyambung (alias engaged ) dengan topik mereka,
sehingga mereka mau berkomentar secara tulus, sekaligus spontan.

Spontan ini maksudnya, nggak usah diworo-woro dengan artikel baru pun, mereka
sudah balik sendiri ke blog kita.

Padahal, sebetulnya penyebab susah dapat penonton yang "engaged" ini bukan karena
jumlah peminat topik kita itu sedikit. Tapi karena memang kita sering nggak tahu
apakah pembaca blog kita itu sudah engaged dengan kita atau belum. Nah,
engagement penonton terhadap blog kita itu, sebetulnya bisa kita ketahui kalau kita
paham cara menggunakan Google Analytics.

Fungsi Google Analytics

Tentu kita bertanya-tanya, kenapa harus menggunakan Google Analytics, padahal
platform blog sudah punya tool sendiri-sendiri untuk menghitung pengunjungnya.
Nah, fungsi Google Analytics bukan sekedar melihat jumlah pengunjung. Google
Analytics juga meneliti karakter pengunjung, sumber pengunjung, hingga topik apa dari
blog tersebut yang paling banyak dikunjungi.

Sebagai ilustrasi, coba buka Dashboard Google Analytics kita. Lalu, lihatlah 5 laporan
utama Google Analytics yang mesti kita pahami terkait engagement penonton di blog
kita. Ada 5 macam report, yaitu Real Time, Audience, Acquisition, Behavior, dan
Conversion.



Real Time

Melihat artikel mana dari blog kita yang sedang dikunjungi pada menit ini.
Biasanya saya pakai menu ini kalau baru share link di sosmed 5-50 menit lalu. Berapa
orang yang pencet link saya? Apakah saya telah share link itu pada jam yang ramai
pengunjung?

Audience

Melihat karakter personal pengunjung blog kita.
Saya pakai menu ini untuk membayangkan selera pengunjung saya. Misalnya, kalau
pengunjung saya masih seumuran mahasiswa yang senang belanja online dan suka
pergi ke disko, haruskah saya terus-menerus ngeyel menulis posting tentang kegiatan
mengasuh anak?

Acquisition

Melihat dari website mana saja asal pengunjung kita itu.
Keyword apa dari blog saya yang telah memicu banyak pengunjung? Kalau saya
blogwalking sampai 100 blog per minggu, berapa banyak dari blog-blog itu yang pencet
link saya untuk blogwalking balik?

Behavior

Melihat artikel mana dari blog kita, yang paling sering dibaca sampai puas.
Berapa lama mereka tahan baca tulisan saya? Kalau tulisan saya sudah sampai 500
kata tapi yang baca cuma sampai 1 menit, apakah itu salah gaya tulisan saya atau
memang pembacanya yang cepat bosan?

Conversion

Melihat artikel mana dari blog kita yang sampai menimbulkan transaksi penjualan

Cara Melihat Pengunjung Blog: Ramai Atau Sepi?

Mari kita buka menu laporan Audience. Menu Audience ini yang sering diabaikan para
blogger, padahal sebetulnya di sini tercantum info tentang "keramaian" blog
masing-masing.

Caranya: Buka menu Audience -> Overview. Perhatikan ada paramater Users, Sessions,
Pageviews.

Users artinya manusia-manusia yang mengunjungi halaman blog kita.

Session artinya peristiwa kunjungan ke blog. Satu orang User bisa menciptakan lebih
dari 1 session, apabila dia mengunjungi blog itu lebih dari 1x.

Pageview artinya jumlah halaman yang dibuka. Jika dalam 1 session, 1 orang User
membaca suatu blog lebih dari 1 halaman, maka dia menciptakan lebih dari 1 pageview.
Perhatikan di kanan atas, ada kolom setting waktu. Sering ditanya "berapa PV
bulanan/harian/mingguan/3 bulanan blogmu?" oleh Agensi? Nah, atur waktunya di sini.


Contoh cara baca laporan ini untuk melihat jumlah pengunjung di blog: ☝
Selama 1 bulan, ada sebanyak 9.670 orang mengunjungi blog (lihat di kolom Users).
Terjadi kunjungan sebanyak 10.805 kali (lihat di kolom Sessions), artinya beberapa
orang telah berkunjung sampai 2 kali.

Total halaman yang dibuka oleh mereka semua adalah 13.701 halaman post (lihat di
kolom Pageviews).

Dari menu Audiences ini, sebetulnya kita bisa dapat info:

1) Apakah blog kita ini dikenal di kota tempat tinggal kita sendiri?
2) Apakah gaya bahasa kita bisa diterima oleh penonton di kota-kota tertentu?
3) Apakah pengunjung kita ini dari kelas ekonomi tinggi/menengah/rendah?
4) Penonton dengan karakter mana yang cepat bosan dengan konten blog kita?

Cara Melihat Sumber Pengunjung Blog

Buka menu Acquisition -> Overview. Perhatikan diagram kue pada bagian tengah kolom
Top Channels.


Pengunjung blog kita umumnya berasal dari:

1) Organic Traffic, artinya traffic berasal dari search engine
2) Direct Traffic, artinya traffic pengunjung yang mengetik alamat blog kita langsung
(misalnya www.vickyfahmi.com ) di browser-nya
3) Social Traffic, artinya traffic pengunjung yang mengklik link blog kita di social media
4) Referral Traffic, artinya traffic pengunjung yang mengklik link blog kita di
website/blog orang lain.

Tiap blog punya kondisi diagram kue yang beda-beda.

Blogger yang terampil melakukan Search Experience Optimization (SEO), tentu akan
punya presentase Organic Traffic yang peling besar di diagram ini.

Blogger yang interaksi social medianya cukup ramai, dan suka-suka bagi-bagi link
blognya di kanal sosmednya, umumnya punya presentase Social Traffic paling besar
dalam diagram ini.

Kalau bloggernya kebetulan selebriti, tentu Direct Trafficnya paling besar.
Tapi kalau bloggernya sering sebar-sebar link di kolom komen blog lain, dan kebetulan
linknya itu juga selalu menarik untuk diklik, padahal keterampilan SEO-nya nggak
bagus-bagus amat, pasti Referral Trafficnya paling besar.

Oh ya, di menu Acquisition ini, kita juga bisa dapat informasi:

1) keyword apa di blog kita yang paling sering memicu kunjungan dari Google?
2) blog siapa yang paling sukses memberikan backlink menuju blog kita?
3) channel sosial media mana yang paling sering memicu jumlah pengunjung yang
banyak ke blog kita?

Mengetahui Topik Blog yang Paling Banyak dikunjungi

Perhatikan menu Behavior. Menu Behavior ini yang paling sering kita laporkan ke Agensi
tiap kali kita mau melamar job (dan juga paling sering bikin Agensi jadi batal merekrut
kita, hihihihi).

Tekan menu Behavior -> Site Content -> All Pages. Perhatikan di sini, ada daftar artikel
kita yang paling banyak dibuka.


Pada tabel, perhatikan paramater Avg Time on Page (saya tandai dengan warna merah).
Average Time on Page, artinya durasi pengunjung membaca artikel itu, secara rerata.
Seberapa dalam pembaca menghayati bacaan artikel kita?

Contoh cara baca laporan di atas:

Selama 1 minggu, dari pencarian di search engine, blog ini dibuka sampai 2.424
halaman. Dari daftar artikel teratasnya, artikel-artikel yang paling banyak dibaca
kebanyakan bertopik kesehatan wanita (Klinik Kecantikan, Telat Haid, Bekas Jerawat,
Skin Care). Dari 8 artikel yang terbanyak dibuka, pengunjungnya membaca selama
antara 4-13 menit.

Dari informasi menu ini, sebetulnya kita sudah dapat jalan untuk meningkatkan angka
Pageview Blog.

Apakah Tulisan Kita Menarik atau Membosankan?

Engagement penonton terhadap artikel kita sudah bisa diramal dari paramater Average
Time on Page ini. Berikut adalah tolok ukur waktu yang wajar bagi pembaca untuk
memahami bacaan secara komprehensif ketika membaca artikel di layar ponsel.


Penonton yang tidak membaca sampai rentang waktu yang wajar, berarti tidak
membaca seksama. Tidak membaca seksama, akan agak sulit untuk memahami isi
artikelnya. Kalau sulit paham, bagaimana penontonnya mau kasih komentar yang
nyambung dengan isi artikelnya?

Memahami Bounce Rate

Paramater yang juga nggak kalah penting sebetulnya adalah Bounce Rate.

Bounce Rate itu berapa persen penonton yang mengklik link itu di website lain, lalu
mendarat di artikel ini, kemudian langsung kabur dari blog. Umumnya, Bounce Rate
ideal pada suatu artikel itu jika angkanya maksimal 70%.

Karena berarti dari sekian banyak pengunjung artikel itu, 30% pengunjungnya masih
mau bertahan membaca artikel lainnya di dalam blog yang sama.

Sebetulnya dalam konteks suatu blog pribadi, Bounce Rate ini baru penting jika
dievaluasi pada masing-masing artikel. Rerata bounce rate blog-blog itu 70-100%.
Namun tentu saja bounce rate untuk masing-masing artikel itu berbeda, tergantung
sumber pengunjungnya.

Contoh cara membaca Bounce Rate ini bisa dilihat di gambar berikut ini:



Dari sekian banyak pengunjung yang datang setelah mengklik link blog ini di social
media maupun sedang blogwalking (nampak dari golongan Referral Traffic yang
dipilih),, ternyata pengunjung paling bersikap kritis di artikel Liburan di Kota Makassar ,
Tempat Wisata di Medan , dan Fasilitas Ciputra Waterpark Surabaya ). Hal ini karena
nampak pada Bounce Rate di artikel-artikel tersebut berturut-turut adalah 48%, 64%, dan
68%, alias < 70% semua. Disebut kritis artinya setelah membaca artikel ini, mereka
pindah ke artikel lain di blog ini.

Dan screenshot gambar di atas menunjukkan bahwa tidak sekritis itu sikap penonton
pada artikel-artikel lainnya, kelihatan bounce rate-nya yang > 70% semua.

Sepertinya, penonton blog ini lebih penasaran membaca artikel bertema "jalan-jalan"
daripada tema lain. Rasa penasaran itu akan diikuti berbagai action seperti berkomentar
di halaman artikelnya, dan/atau pindah ke artikel lain di dalam blog ini. Artinya, dalam
tema ini, mereka engaged, dan inilah sikap penonton yang diinginkan blogger.

Kesimpulan

Begitulah, ternyata banyak sekali wawasan tentang pengunjung blog kita sendiri yang
bisa diperoleh dari Google Analytics. Dengan mengetahui wawasannya, kita bisa
memperbaiki konten kita supaya menarik perhatian pengunjung untuk mau
berkomentar secara relevan dan tulus. Sudahkah kamu menganalisis pengunjung
blogmu sendiri? Bagikan yuk pendapatmu di kolom komentar blog ini :)
Artikel tentang cara menggunakan Google Analytics ini ditulis oleh Vicky Laurentina,
blogger pada http://vickyfahmi.com, dapat di-follow di Instagram/Twitter.













Penulis : Vicky Laurentina
Instagram : @vickylaurentina.